PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL
(PKP)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Setiap
anak di dunia memiliki berbagai kecerdasan
dalam tingkat dan indikator yang berbeda. Hal ini menunjukkan bahwa
semua anak pada hakekatnya adalah cerdas. Perbedaan ter;etak pada tingkatan dan
indikator kecerdasannya, diantaranya anak didik menuntut cara berpikir pendidik
yang adil dan eksistensial. Oleh sebab itu, pendidik perlu bertanya pada diri
sendiri berkaitan dengan kecerdasan anak didiknya.
Berdasarkan pengamatan
kegiatan pengembangan seni anak pada TK
ST. Paulus Ekko, kelompok B keberhasilan pembelajaran kesenian dapat terwujud
apabila kegiatan belajar mengajar dapat membangkitkan motivasi belajar dan
bermakna bagi anak. Keingintahuan dan keyakinan anak akan kemampuan diri adalah
faktor pembangkit yang efektif. Anak- anak sebagian lainnya, mungkin terlihat
lebih antusias pada saat bermalajin ayunan, perosotan, dan lempar tangkap bola,
akan tetapi beberapa anak mungkin akan lebih memahami materi yang disampaikan
secara visual, misalnya: melalui gambar- gambar yang menarik.Oleh karena itu
ditemukan masalah dalam proses pembelajaran kemampuan seni anak melalui metode
mewarnai gambar. Dari 15 anak hanya 3 ( tiga ) anak ( 30 % ). Yang belum mampu
mengenal dan mewarnai gambar dengan dengan rapid an baik. Sedangkan 10 anak (
70 % ) sudah mampu mengenal dan mewarnai gambar dengan rapid an baik. Hal ini
disebabkan karena ketika guru sedang berceritra atau memberikan penjelasan anak
sering mengganggu anak lain dabn lebih tertarik dengan alat permainan yang lain.
Seorang anak yang memiliki
kemampuan ini cendrung menyukai arsitektur, bangunan, dekorasi, operasi seni,
desain / denah, membaca chart, peta,koordinasi warna, membuat bentuk patung dan
desain 3 dimensi lainnya, menciptakan dan menginterpretasikan grafik desain
interior serta dapat membayangkan secara detail membuat sketsa, memburpikir dat
sketsa, membuat game ruang. Berpikir dalam image / bentuk serta memindahkan
dalam bentuk angan-angan.
Informasi mengenai kecerdasan
visual-spasial pada anak usia dini diperoleh dari observasi terhadap :
a. Kemampuan
menangkap warna serta mampu memadukan warna-warna saat mewarnai serta
dekorakhayalsi.
b. Kesenangan
mereka mencoret-coret, menggambar, berkhayal dan membuat dan membuat desain
sederhana.
c. Kemampuan
anak usia dini dalam memahami arah dan bentuk.
d. Kemampuan
anak dalam menciptakan suatu bentuk seperti bentuk pesawat terbang, sawah,
mobil, burung, atau bentuk lain yang mengesankan adanya bentuk transformasi.
Sering
terjadi bahwa apa yang telah direncanakan tidak dapat dilaksanakan dengan baik
karena kendala tertentu, baik itu materi, metode, media, waktu, peserta didik
maupun guru itu sendiri. Dalam konteks ini, penggunaan metode lebih sering
tidak sesuai dengan metode yang tercantum dalam rencana pelaksanaan pembelajaran
karena situasi dan kondisi tidak sesuai dengan yang dipikirkan.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Berkaitan
dengan latar belakang diatas maka penulis merumuskan masalah yang berkaitan
dengan penelitian ini antara lain : Bagaimana cara meningkatkan seni anak
melalui metode mewarnai gambar di kelompok B pada Tk.St.Paulus Ekko ?
C.
TUJUAN
PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
Untuk
mencapai kompetensi dan tujuan penelitian perbaikan pembelajaran maka ada 3
(tiga) hak yang menjadi bahan kajian yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan
kemampuan anak dalam seni mewarnai gambar
2. Menciptakan
kondisi sedemikian rupa sehingga anak menjadi mampu melakukan kegiatan yang
telah dipersiapkan
3. Membantu
anak dalam pengembangan sikap, pengetahuan, keterampilan dan daya cipta yang
diperlukan oleh anak dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan agar siap
memasuki lembaga pendidikan selanjutnya dan untuk pertumbuhanperkembangan
selanjutnya. Dari ketiga hal yang telah dijelaskan diatas adapun tujuan khusus
adalah :
1. Mengembangkan
kesenangan berekspresi yang fenomena alam
2. Mengenalkan
beberapa cara untuk meningkatkan kemampuan mencari berbagai permasalahan dalam
ilmu pengetahuan
3. Mengembangkan
kemampuan seni yang berkaitan dengan mewarnai gambar
4. Membangkitkan
minat dan rasa ingin tahu anak
5. Memusatkan
perhatian anak
6. Mendiagnosis
kesulitan-kesulitan khusus yang menghambat belajar anak
7. Mengembangkan
cara belajar anak secara aktif
8. Memberi
kesempatan kepada anak untuk mengasimilasi informasi
9. Mendorong
untuk mengemukakan pendapat dan pandangannya dalam diskusi
10. Mengukur
dan menguji proses belajar
D.
MANFAAT
PENELITIAN
1.
Bagi Siswa
·
Kegiatan mewarnai
gambar memberikan pengalaman belajar untuk berlatih dibidang seni
·
Untuk mengutarakan /
berekspresi isi hati, pendapat maupun gagasan baru
·
Sebagai media bermain
fantasi, imajinasi dan sublimasi
·
Stimulasi bentuk ketika
lupa atau untuk menemukan gagasan baru
·
Penjelasan bentuk dan
penempatan warna
2. Bagi
Guru / Pendidik
·
Memerikan umpan balik
kepada guru untuk memperbaiki kegiatan belajar mengajar
·
Memberikan informasi
kepada orangtua ( pembaca ) tentang ketercapaian pertumbuhan dan perkembangan
anak agar dapat memperbaiki dan meningkatkan bimbingan serta motivasi
·
Sebagai bahan
pertimbangan guru untuk menempatkan anak dalam kegiatan yang sesuai dengan
minat dan kemampuan anak didik yang memungkinkan anak didik dapat mencapai
kemampuan secara optimal
3. Bagi
Orangtua
·
Membantu proses tumbuh
kembang anak dalam rangka membentuk sumber daya manusia yang berkualitas sejak
dini
·
Membantu langkah
memantapkan fungsi keluarga khususnya dalam meningkatkan pendidikan dan
kesejahteraan anak
4. Bagi
Sekolah
·
Sekolah dapat
menyediakan berbagai sumber belajar yang sesuai dengan tingkat perkembangan
anak
·
Sekolah harus
mengadakan KKG secara rutin dan terprogram agar diantara guru saling mengetahui
kekurangan dan kelebihan untuk selanjutnya serta saling mengisi dan melengkapi.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
LANDASAN
TEORI
1. Menurut
Edwards dan Gandini menyatakan peranan penting pembelajaran seni dalam booklet
performing : The Art in Education, meliputi aspek :
·
Seni adalah dasar untuk
berkomunikasi.
·
Seni membantu anak-anak
membangun kreatifitas dan mengembangkan potensi kreatif
·
Seni membentuk anak
memahami pengetahuan lainnya. Maksudnya anak dapat memahami pengetahuan dengan
cara
·
Melalui seni anak dapat
mempelajari peradaban manusia sehingga anak dapat mempelajari masa lalu dan
mengantar wawasan ke masa depan.
·
Seni membantu anak
menunbuhkan penilaian ( Artistic Judgment ).
2. Menurut
Pamela Coglin ( 1997 ) mengemukakan karakteristik seni anak-anak dilihat dari
sudut pandang perkembangannya menyatakan bahwa :
·
Pada anak usia 3 tahun,
anak mulai mengasosiasikan garis dan bentuk dengan benda-benda nyata. Ada
perubahaan dari corat-coretan yang digoreskan ke dalam suatu bentuk gambar.
·
Anak usia 4 tahun, pada
akhirnya menyadari bahwa garis dan bentuk bias mewakili orang, binatang dan
berbagai benda.
B.
Manfaat
Nilai Pembelajaran
1. Memungkinkan
anak berinteraksi langsung dengan lingkungannya.
2. Memungkinkan
adanya keseragaman pengamatan atau persepsi belajar pada masing-masing anak.
3. Membangkitkan
motivasi belajar anak.
4. Menyajikan
informasi secara konsisten dan dapat diulang maupun disimpan berdasarkan
kebutuhan.
5. Menyajikan
pesan atau informais belajar secara serempak bagi seluruh anak.
6. Mengatasi
keterbatasan waktu dan ruang
7. Mengontrol
arah dan kecepatan belajar anak.
3. Menurut
Howard Gardner menemukan 9 kecerdasan anak, yang salah satunya adalah :
kecerdasan visual-spasial pada anak-anak dapat diperoleh melalui observasi
terhadap :
1. Kemampuan
menangkap warna
2. Kesenangan
mencorat-coret, menggambar, berkhayal, desain
3. Memahami
arah dan bentuk
4. Kemampuan
anak menciptakan suatu bentuk, seperti bentuk pesawat, rumah, mobil.
4. Menurut
Indra Supit, dkk ( 2003 ) mereka memiliki kemampuan mengenai identitas objek
ketika objek tersebut ada dari sudut pandang yang berbeda dan memperkirakan
jarak serta keberadaan dirinya dengan sebuah objek.
5. Menurut
Patmonedowo ( 1995 ) bermain diklasifikasikan kedalam 3 jenis yaitu :
a. Bermain
bebas :
Yaitu kegiatan bermain
dimana anak mendapat kesempatan melakukan berbagai pilihan alat permainan dan
cara menggunakannya
b. Bermain
dengan bimbingan :
Yaitu dimana
guru memilih dan menentukan jenis dan bentuk permainan dan anak dirangsang
untuk menemukan konsep dari permainan tersebut.
c. Bermain
yang diarahkan :
Yaitu guru
mengajarkan cara menyelesaikan suatu tugas yang khusus seperti : kegiatan
melipat kertas, menggunting, memberi warna dan sebagainya.
6. Menurut
Brewster, warna secara umum dapat dikelompokan dalam 3 kategori yaitu : 2 warna
primer dan warna primer serta warna tersier. Warna primer ( pertama )
maksudnya, warna tersebut bukan terbuat dari warna campuran lain manapun. Kelompok warna primer
terdiri dari 3 warna yaitu : merah, kuning dan biru. Kelompok warna sekunder
terdiri dari 3 warna yaitu : hijau, ungu dan jingga.
Warna tersier (
ketiga ) terdiri dari campuran sekunder dengan tersier. Merupakan warna-warna
yang senada dengan warna primer yang berbeda-beda.
Pada anak-anak
kegiatan mewarnai bentuk gamba tampaknya paling sering dilakukan dimana saja,
kapan saja dan biaya yang relative murah. Alat-alat yang diperlukan seperti
kertas, krayon, pensil warna dan biarkan anak-anak menggambar dan mewarnai
sesuai dengan apa yang diinginkannya.
Bila anak ingin
melihat contohpun tidak ada masalah. Berikan kemampuan anak untuk mewarnai
bentuk gambar sederhana, dimulai dengan tahapan mencorat-coret terlebih dahulu.
Visual special
merupakan kecerdasan gambar atau kecerdasan pandang ruang yang didefenisikan
sebagai kemampuan mempersepsi dunia secara akurat serta mentransformasikan
persepsi dalam berbagai bentuk. Kemampuan berpikir visual special merupakan
kemampuan berpikir dalam bentuk visualisasi gambar, mewarnakan dan bentuk 3
dimensi.
Visual special
dapat diartikan sebagai berikut :
·
Menangkap dan memahami
sesuatu melalui panca indra
·
Sesuatu yang terkait
dengan kemampuan mata khusus warna dan ruang
·
Mentransformasikan
yakni mengalih bentukkan hal yang ditangkap mata kedalam wujud lain, misalnya
melihat dan mencermati bunga mawar, merekam dan menginterpretasikan dalam
pikiran lalu menuangkan rekaman itu kedalam bentuk mewarnakan lukisan.
BAB
III
PELAKSANAAN
PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A.
Subyek
Penelitian
1. Lokasi
Pelaksanaan
perbaikan pembelajaran di TK ST Paulus Ekko kelompok B (Anak Usia 5-6 tahun)
Desa Timu Tawa, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka
2. Waktu
Waktu
pelaksanaan
a. Hari
Rabu, 5 Maret 2014, dimulai pukul 08.00-10.30 Sebagai siklus I.
b. Hari
Sabtu, 15 Maret 2014, dimulai pukul
08.00-10.30 sebagai siklus II
Penulis
mengambil tema yang dipilih : Tanaman dengan Subtena : Macam-macam Tanaman.
Penelitian ini dilakukan secara kolaborasi atau kerja sama dari pihak peneliti
dan pihak sekolah itu sendiri. Kerja sama ini selalu membawa hasil yang positif
bagi saya dalam upaya pemahaman terhadap berbagai permasalahan yang muncul. Ada
variable perubahan dalam penelitian yaitu pemberian tugas mewarnai
gambar,mengurutkan pola dan menyebutkan bagian-bagian tanaman.
B.
Karakteristik
Anak
Pelaksanaan
perbaikan ini dilaksanakan pada usia 5-6 tahun
kelompok B TK ST. Paulus Ekko. Dengan jumlah anak 15 orang dengan
perincian laki – laki 7 orang dan perempuan 8 orang.
C.
DESAIN
PROSEDUR PENELITIAN
Menurut
Mukhlis ( 2000 : 55 ) penelitian adalah suatu kajian yang bersifat sistematis
reflektif oleh pelaku tindakan untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang
dilakukan. Adapun tujuan utama yang dilakukan untuk memperbaiki atau
meningkatkan praktek bembelajaran serta berkesinambungan serta penyertaannya
menumbuhkan budaya meneliti dikalangan guru. Sesuai dengan jenis penelitian
tindakan dari Temenis dan Tanggart ( dalam Sugiarti, 1997 : 6 ) berbentuk
spiral dari satu siklus yang lain.
Dalam
penelitian ini penulis bekerja sama dengan teman sejawat di sekolah
Tk.St.Paulus Ekko.
Dalam
prosedur kegiatan pengembangan dalam penelitian ini dimulai dari kegiatan
pembukaan, kegiatan inti, istirahat dan kegiatan penutup. Kegiatan pembukaan
diawali dengan berdoa, mengucap salam, mengenal nama hari dan tanggal,
bernyanyi lagu “ Ayo kawan, Lihat kebunku “ berbagai pengalaman tentang tanaman.
Masuk
pada kegiatan inti anak diajak praktek langsung untuk meniru kata akar, batang,
daun, buah bunga sambil melihat tanaman serta diajak mengenal huruf dan kartu
huruf dengan huruf awal dari namanya masing-masing dan mewarnai gambar buah.
Kemudian masuk pada kegiatan istirahat anak diajak berdoa, cuci tangan, makan /
minum dan bermain, dan pada kegiatan penutup anak diajak untuk melompat,
mengurutkan pola daun, bunga, buah dan akar yang disebutkan guru. Ulasan
tentang kegiatan hari ini pesan dan terakhir doa berdoa, salam dan pulang.
D.
ANALISIS DATA
Untuk mengetahui keefektifan suatu metode dalam kegiatan
pembelajaran perlu diadakan analisa data. Pada penelitian ini menggunakan
teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang
bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh
dengan tujuan untuk mengetahui prestasi belajar yang dicapai siswa juga untuk
memperoleh respon siswa terhadap kegiata pembelajaran serta aktivitas siswa
selama proses pembelajaran.
Untuk mengalisis tingkat keberhasilan atau
persentase keberhasilan siswa setelah proses belajar mengajar setiap putarannya
dilakukan dengan cara memberikan evaluasi berupa soal tes tertulis pada setiap
akhir putaran.
Analisis ini dihitung dengan menggunakan
statistik sederhana yaitu:
1. Untuk
menilai ulangan atu tes formatif
Peneliti melakukan penjumlahan nilai yang diperoleh siswa, yang
selanjutnya dibagi dengan jumlah siswa yang ada di kelas tersebut sehingga
diperoleh rata-rata tes formatif dapat dirumuskan:
Dengan :
= Nilai rata-rata
Σ X =
Jumlah semua nilai siswa
Σ N =
Jumlah siswa
2. Untuk
ketuntasan belajar
Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu secara perorangan dan
secara klasikal. Berdasarkan petunjuk pelaksanaan belajar mengajar kurikulum
1994 (Depdikbud, 1994), yaitu seorang siswa telah tuntas belajar bila telah
mencapai skor 65% atau nilai 65, dan kelas disebut tuntas belajar bila di kelas
tersebut terdapat 85% yang telah mencapai daya serap lebih dari sama dengan
65%. Untuk menghitung persentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai
berikut:
E.
INSTRUMEN
PENELITIAN
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:
1. Silabus
Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan
pembelajaran pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.
2. Rencana
Kegiatan Harian ( RKH )
Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai
pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing RKH
berisi kompetensi dasar, indicator pencapaian hasil belajar, tujuan
pembelajaran khusus, dan kegiatan belajar mengajar.
3. Lembar Kegiatan Siswa
Lembar kegaian ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses
pengumpulan data hasil eksperimen.
F. METODE
PENGUMPULAN DATA
Dari hasil observasi peneliti
menginterpretasikan data mengenai kejadian yang terjadi di Tk.St.Paulus Ekko,
Desa Timu Tawa, Kecamatan Talibura, Kabupaten Sikka.
Pelaksanaan kegiatan di Tk dalam
satu kesatuan yang utuh antara bimbingan sosial, perawatan. Program kegiatan
tersebut dapat direncnakan dalam bentuk Rencana Kegiatan Mingguan ( SKM ) dan
Rencana Kegiatan Harian ( RKH ) yang meliputi :
d. Kehidupan
beragama, bermoral dan kemandirian serta sosial emosional
e. Kemampuan
berbahasa
f. Kemampuan
kognitif
g. Kemampuan
sosial melalui menggambar dan mewarnai bentuk gambar, menyanyi dan lain-lain
h. Kemampuan
fisik
Penelitian ini menggunakan metode inti
protatif yaitu menginterpretasikan data mengenai fenomena yang diteliti di
lapangan.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN
PEMBAHASAN
A.
Deskripsi
Persiklus
1. Siklus I.
Perencanaan
Rencana
Kegiatan Harian Perbaikan
Tema / Subtema : Bermacam-macam-macam Tanaman
Kelompok : B
Semester : II
Waktu : 12 Menit
1.
Kompetensi
Dasar
Anak mampu
mengenal konsep sederhana dan mengekspresikan diri dengan menggunakan berbagai
dalam bekerja seni melalui kegiatan eksplorasi.
2.
Tujuan
Pembelajaran
Setelah selesai
pembelajaran anak dihararapkan dapat :
·
Mengenal konsep-konsep
matematika sederhana
·
Dapat mewarnai secara
sederhana dengan tepat dan rapi
3.
Indikator
·
Memperkirakan urutan
berikutnya setelah melihat bentuk 4 ( empat ) pola yang berurutan, misalnya :
mera, putih, hijau, kuning dan seterusnya.
·
Mewarnai bentuk gambar
sederhana.
4.
Metode
·
Tanya jawab
·
Penugasan
·
Mewarnai
5.
Langkah-langkah
Pembelajaran
a.
Kegiatan
Awal ( ± 30 menit )
1. Mengatur
barisan sambil memeriksa kebersihan diri pada anak
2. Absen,
salam
3. Mengenal
nama hari dan tanggal sesuai dengan hurud awal pada nama tanaman
4. Guru
memberikan pertanyaan appersepsi mengenai materi yang mau diajarkan, tentang
tanaman yang ada di pekarangan rumah dan lingkungan sekitar, sambil menyuruh
anak menunjukan bagian-bagian tanaman serta meniru kata pada bagian tanaman
tersebut.
b.
Kegiatan
Inti ( ± 60 menit )
·
Guru menyuruh anak
mengurutkan pola dengan daun, bunga, akar, batang pada
tanaman sambil memberikan
pertanyaan tentang warna pada tanaman.
·
Anak menjawab
pertanyaan dalam konteks kalimat sederhana.
·
Anak mengurutkan pola
daun, bunga, akar dan batang
·
Guru menyuruh anak
mewarnai gambar buah apel
·
Anak mengerjakan tugas
yang diberikan oleh guru.
c.
Kegiatan
Istirahat ( ± 30 menit )
·
Anak diajak berdoa,
salam, cuci tangan
·
Anak diajak untuk makan
/ minum sambil memberikan makanan pada anak yang tidak membawa makanan.
·
Anak diajak bermain
diluar kelas.
d.
Kegiatan
Penutup ( ± 30 menit )
·
Anak menyayikan lagu “
Lihat Kebunku “
·
Guru mengevaluasi
kegiatan hari ini dan memberi pesan untuk kegiatan besok
·
Guru menyuruh anak
membereskan atau menyimpan permaianan pada tempat yang sudah disiapkan
·
Menutup kegiatan dengan
berdoa, memberi salam dan pulang.
e.
Sumber
atau Alat dan Bahan
·
Bunga, daun, batang,
akar
·
Gambar, krayon
f.
Penilaian
·
Awal
: Tanya
jawab secara singkat
·
Proses : Mengamati
keaktifan selama proses pembelajaran
·
Akhir : Tanya
jawab secara singkat.
Siklus
I
a.
Perencanaan
·
Mengidentifikasikan
masalah pada proses pembelajaran dalam menetapkan alternative pemecahan masalah
·
Merumuskan tujuan
perbaikan
·
Membuat skenario
pembelajaran dalam metode bervariasi
·
Menyiapkan media
pembelajaran yang tepat
·
Menentukan tugas atau
kegiatan yang akan dilakukan oleh anak
·
Menyusun pertanyaan
yang akan dijadikan sebagai bahan evaluasi
·
Mengembangkan format
observasi atau pengamatan guru dan anak.
b.
Pelaksanaan
·
Menerapkan tindakan
yang mengacu pada rencana perbaikan pembelajaran yang dibuat
·
Menyiapkan kondisi
kelas
·
Menyiapkan media
pembelajaran
·
Anak mendengar
penjelasan guru tentang kegiatan yang akan dilakukan
·
Anak diberi kesempatan
untuk berceritra kembali mengenai mewarnai gambar secara sederhana
·
Menilai masing-masing
anak dalam kegiatan berceritra dengan format penilaian.
a.
Pengamatan
Dengan dibantu oleh supervisor,
penulis mencatat seluruh situasi pembelajaran yang terjadi meliputi :
·
Keaktifan anak
·
Semangat belajar anak
·
Keberanian anak
·
Menjalin komunikasi
dengan anak
·
Hasil belajar anak
LEMBARAN
PENILAIAN ANAK
KELOMPOK B TAMAN KANAK-KANAK ST.PAULUS EKKO
DALAM PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MEWARNAI
GAMBAR PADA SIKLUS I
No
|
Nama Siswa
|
Jenis Kelamin
|
Aspek Penilaian
|
Ket
|
||
|
|
|
||||
1.
|
Finsensius P. Nai
|
L
|
|
|
|
|
2.
|
Simon Sola
|
L
|
|
|
|
|
3.
|
Robertus Warat
|
L
|
|
|
|
|
4.
|
Yulius Yunior Kasik
|
L
|
|
|
-
|
|
5.
|
Y. Marviana Mau
|
P
|
|
|
-
|
|
6.
|
B. Anyelo Sefriano
|
L
|
|
|
-
|
|
7.
|
Realino Bulet
|
L
|
|
|
|
|
8.
|
Anggelinus Sepriano
|
L
|
|
|
|
|
9.
|
Patrisia Du’a Blaon
|
P
|
|
|
|
|
10.
|
Verena Saskia
|
P
|
|
|
|
|
11.
|
Magdalena Rekung
|
P
|
|
|
|
|
12.
|
Stefania Du’a Goja
|
P
|
|
|
|
|
13.
|
Faustina Elisabet
|
P
|
|
|
|
|
14.
|
Gradiana Rosmani
|
P
|
|
|
|
|
15.
|
Rindikarika M. Lewar
|
P
|
|
|
|
|
JUMLAH
|
15
|
3
|
6
|
6
|
|
|
Persentase
|
|
20 %
|
40 %
|
40 %
|
|
Keterangan
:
: Kurang
: Cukup
: Baik
b.
Refleksi
Dari pelaksanaan
tindakan perbaikan pembelajaran di atas ketika dilakukan penilaian belum
berhasil, karena hasil pengamatan menunjukan bahwa :
·
Dari 15 anak yang
menyelesaikan kegiatan mewarnai gambar hanya 10 anak yang sudah mencapai target
·
Ketika guru memberikan
penjelasan masih ada anak yang mengganggmbar Zu teman bermain dengan alat
permainan lain
·
Setelah gambar dibagi
anak merebut melihat gambar sehingga terjadi keributan
·
Anak terlihat kurang
aktif karena gambar yang disediakan untuk mewarnainya tidak sesuai dengan
keinginannya. Berdasarkan data yang terkumpul, penulis melakukan penelaan dan
menyimpulkan hasil tindakan perbaikan yakni : bahwa penguasaan anak sudah
meningkat, tetapi belum secara optimal.
Dari hasil
pengamatan dn kesimpulkan an data peneliti melakukan refleksi dengan menunjukan
pertanyaan kepada diri sendiri :
Ø Mengapa
terjadi keributan saat guru memberikan penjelasan tentang mewarnai gambar ?
Ø Mengapa
anak-anak masih belum terlibat aktif dalam pembelajaran ? Apakah Saya kurang
memberikan kesempatan kepada anak-anak ?
Ø Apakah
media pembelajaran yang disiapkan harus sesuai dengan keinginan
anak ?
Ø Jika
demikian, apa yang harus saya perbaiki dalam tindakan perbaikan berikutnya ?
Berdasarkan hasil
refleksi data yang telah disimpulkan, peneliti memutuskan untuk mengadakan
perbaikan pembelajaran siklus II.
2.
Siklus
II
Rancangan
Kegiatan Harian Perbaikan
Tema / Subtema : Bermacam-macam-macam Tanaman
Kelompok : B
Semester : II
Waktu : 120 Menit
1.
Kompetensi
Dasar
Anak
mampu mengenal konsep sederhana dan mengekspresikan diri dengan menggunakan
berbagai media dalam bekerja seni mulai kegiatan bereksplorasi.
2.
Tujuan
Pembelajaran
Setelah
berakhirnya pembelajaran, anak diharapkan dapat :
Ø Mengenal
konsep-konsep matematika
Ø Dapat
mewarnai secara sederhana dengan tepat dan rapi.
3.
Indikator
:
Ø Memperkirakan
urutan berikutnya setelah melipat bentuk 4 pola yang berurutan, misalnya :
merah, putih, hijau, kuning dan seterusnya.
Ø Mewarnai
bentuk gambar sederhana.
4.
Metode:
Ø Tanya
jawab
Ø Penugasan
Ø Mewarnai
5.
Langkah-langkah
Pembelajaran :
a.
Kegiatan
Awal : ( ± 30 menit )
Ø Mengatur
barisansambil memeriksa kebersihan diri, absen dan salam.
Ø Mengenal
hari dan tangggal sesuai dengan huruf awal pada nama tanaman
Ø Mengatur
posisi duduk anak dalam bentuk setengah lingkaran
Ø Guru
memberikan pertanyaan appersepsi mengenai materi yang hendak diajarkan, tentang
tanaman yang ada dirumah dan lingkungan sekitar.
b.
Kegiatan
Inti ( ± 60 menit )
Ø Guru
menyuruh anak mengurutkan pola daun, bunga, akar, batang pada tanaman sambil
memberikan pertannyaan dalam konteks kalimat sederhana
Ø Anak
mengurutkan pola daun, bunga, akar dan batang
Ø Guru
menyuruh anak mewarnai gambar buah apel
Ø Anak
mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru
c.
Kegiatan
Istirahat ( ± 30 menit )
Ø Anak
diajak berdoa, salam, cuci tangan
Ø Anak
diajak makan / minum sambil memberikan makanan pada anak yang tidak membawa
makanan
Ø Anak
diajak bermain diluar kelas dan didalam kelas.
d.
Kegiatan
Penutup ( ± 30 menit )
Ø Anak
menyanyikan lagu “ Lihat Kebunku “
Ø Guru
mengevaluasi kegiatan hari ini dan memberikan pesan untuk kegiatan besok
Ø Guru
menyuruh anak membereskan atau menyimpan permainan pada tempatnya
Ø Menutup
kegiatan dengan berdoa, memberi salam dan pulang.
e.
Sumber
/ Alat dan Bahan
Ø Bunga,
daun, batang dan akar
Ø Gambar
dan krayon
f.
Penilaian
Ø Awal : Tanya jawab secara singkat
Ø Proses : Mengamati keaktifan selama proses
pembelajaran
Ø Akhir : Tanya jawab secara singkat
Siklus II
a.
Perencanaan
:
Ø Merumuskan
masalah yang muncul pada siklus I yang belum teratasi
Ø Merancang
strategi guru untuk siklus II
Ø Menentukan
tingkat pencapaian perkembangan anak
Ø Merencanakan
pengembangan perbaikan pembelajaran siklus II
Ø Mempersiapkan
media pembelajaran yang lebih banyak.
b.
Pelaksanaan
Ø Melaksanakan
rencana perbaikan pembelajaran siklus II dengan mempersiapkan diri yang optimal
serta penggunaan metode yang bervariasi
Ø Selalu
memberi kesempatan kepada anak-anak untuk terlibat aktif dalam kegiatan
pembelajaran
Ø Menyiapkan
media pembelajaran yang cukup sehingga masing-masing anak dapat mewarnai gambar
sesuai dengan keinginannya.
c.
Pengamatan
Ø Dari
pelasanaan perbaikan siklus II anak pada umumnya mulai aktif, bersemangat,
berani dan dapat menjalin komunikasi dengan baik
Ø Anak
sudah berhasil mencapai ketuntasan belajar
Ø Melalui
format observasi guru dan anak, penulis dapat menilai hasil tindakannya.
LEMBARAN
PENILAIAN ANAK
KELOMPOK B TAMAN
KANAK-KANAK ST.PAULUS EKKO DALAM PEMBELAJARAN KEMAMPUAN MEWARNAI GAMBAR PADA SIKLUS II
No
|
Nama Siswa
|
Jenis Kelamin
|
Aspek Penilaian
|
Ket
|
||
Kurang
|
Cukup
|
Baik
|
||||
1.
|
Finsensius P. Nai
|
L
|
|
|
|
|
2.
|
Simon Sola
|
L
|
|
|
|
|
3.
|
Robertus Warat
|
L
|
|
|
|
|
4.
|
Yulius Yunior Kasik
|
L
|
|
|
|
|
5.
|
Y. Marviana Mau
|
P
|
|
|
|
|
6.
|
B. Anyelo Sefriano
|
L
|
|
|
-
|
|
7.
|
Realino Bulet
|
L
|
|
|
|
|
8.
|
Anggelinus Sepriano
|
L
|
|
|
|
|
9.
|
Patrisia Du’a Blaon
|
P
|
|
|
|
|
10.
|
Verena Saskia
|
P
|
|
|
|
|
11.
|
Magdalena Rekung
|
P
|
|
|
|
|
12.
|
Stefania Du’a Goja
|
P
|
|
|
|
|
13.
|
Faustina Elisabet
|
P
|
|
|
|
|
14.
|
Gradiana Rosmani
|
P
|
|
|
|
|
15.
|
Rindikarika M. Lewar
|
P
|
|
-
|
|
|
JUMLAH
|
15
|
1
|
3
|
11
|
|
|
Persentase
|
|
6,6 %
|
20%
|
73,33 %
|
|
d.
Refleksi
Ketika
dilaksanakan refleksi tentang hasil pelaksanaan perbaikan dan pengamatan proses
pelaksanaan siklus II penulis dapat menyimpulkan bahwa tindakan perbaikan yang
dilakukan sudah berhasil, sehingga dengan demikian penulis menyadari bahwa
proses perbaikan dianggap selesai.
B.
Hasil
Pembahasan Persiklus
1.
Siklus I
Berdsarkan
pengamatan pada siklus I diatas maka, disimpulkan banhwa proses pembelajaran
pada TK ST. Paulus
Ekko sudah berjalan sesuai dengan skenario pembelajaran yang sudah di terapkan.
Namun, dalam pelaksanaannya masih terdapat kelemahan atau kekurangan yang
mempengaruhi hasil belajar anak.
Hari ini
dapat dibuktikan dengan hasil pengamatan bahwa dari 15 anak diantaranya 3 anak dalam kategori kurang
aktif, 6
anak cukup
baik dan 6 anak tergolong baik.
Dari pengamatan
bahwa kelemahan ini terjadi akibat dari tingkat keaktifan anak masih rendah,
yang disebabkan oleh jumlah alat atau sarana dan prasarana sekolah masih belum
memadai. Hal ini menyebabkan hasil
belajar siswa kurang sesuai harapan. Maka peneliti dapat mengambil kesimpulan
bahwa tindakan perbaikan pembelajaran oleh guru belum mencapai tingkat
kesuksesan. Untuk itu penulis merencanakan tindakan pembelajaran pada siklus
II.
2.
Siklus II
Berdasarkan pengamatan pada
siklus II, dapat disimpulkan bahwa aktifitas dalam
kegiatan belajar mengajar anak sudah meningkat. Hal ini
terbukti dengan sebagian besar anak sudah bisa mewarnai sebuah gambar dengan
baik. Tingkat ketuntasan anak meningkat pada siklus II. Terdapat 11
anak dalam
kategori berkembang sangat pesat. Perkembangan anak sesuai harapan guru.
Dengan berakhirnya siklus II
penulis dapat menyimpulkan bahwa proses pembelajaran berlangsung sesuai
skenario pembelajaran yang sudah ditetapkan dan apa yang menjadi kelemahan pada
siklus I, mendapat perbaikan pada siklus iI, dan hasilnya terbukti dari siklus
II mengalami peningkatan. Berdasarkan analisa data tersebut anak memiliki
tingkat kecerdasan yang rendah serta ada yang kurang aktif dalam mewarnai
gambar yang diberikan guru.
Untuk lebih jelas melihat perubahan dan
peningkatan kemampuan seni anak melalui metode mewarnai gambar selama siklus I
dan siklus II dapat terbaca grafik berikut ini dalam persentase.
GRFIK
SIKLUS I DAN SIKLUS II
BAB V
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Setelah melakukan pengamatan terhadap proses pembelajaran
maka, penulis dapat menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut :
Ø Seni menggambar dan mewarnainya merupakan kegiatan yang
harus dtut itumbuh kembangkan sejak anak usia dini, serta menuntut guru untuk
lebih kreatifitas dalam mengaktualisasikan diri dalam penggunaan media
pembelajaran
Ø Penggunaan metode pembelajaran harus sesuai dengan
tingkat perkembangan anak sehingga dapat memotifasikan minat belajar anak
Ø Penggunaan media belajar merupakan sarana tercapainya
tujuan pembelajaran
Ø Upaya peningkatan kemampuan guru akan penggunaan media
dalam tindakan perbaikan pembelajaran dengan siklus demi meningkatkan kinerja
guru untuk lebih profesionaldan berkualitas
B.
SARAN
Setelah melakukan
pengamatan terhadap proses pembelajaran maka penulis menyarankan agar :
Ø Guru harus selalu meningkatkan pengetahuan dalam proses
pembelajaran yang menyenangkan yang dapat dilengkapi dengan media pembelajaran
Ø Guru harus selalu merefleksi diri untuk melihat sejauh
mana upaya dalam penyempurnaan kegiatan pembelajaran
Ø Guru harus menciptakan suasana belajar yang menyenangkan,
efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Adriana, Durri, dkk
(2012) Metode Penelitian. Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka
Chandra, Titi, Yufiarti ( 2012 ) Pengembangan Kecerdasan Majemuk
Tangerang Selatan Universitas Terbuka.
Hildayani, Rini ( 2008 ) Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Montolalu B. E. F,
dkk (2012) Bermain dan Permainan Anak.
Jakarta : Universitas Terbuka
Nakita, Panduan Tumbuh Kembang Anak (2003) Mencetak Anak Kreatif Jakarta : Pt.
Gramedia
Pamadhi Hajar,
Sukardi S. Evan (2012).Seni Keterampilan
Anak. Tangerang Selatan : Universitas Terbuka
Syaodih, Ernawulan
(2011) Bimbingan Konseling Untuk Anak
Dini. Jakarta : Universitas Terbuka
Waseso, Iksan, dkk
( 2010) Evaluasi Pembelajaran TK.
Jakarta : Universitas Terbuka
Wijana D. Widarmi,
dkk (2012) Kurikulum PAUD. Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka
Zaman, Badro ( 2010 ). Media dan Sumber Belajar. Jakarta :
Universitas Terbuka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar